| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Thursday 3 April 2014

BERIMAN NAMUN JUGA BERFIKIR [4]

BERIMAN NAMUN JUGA BERFIKIR” [4]
Beberapa Jawaban dari Pertanyaan dan Pernyataan Irshad Manji
dalam Surat Terbukanya
(Beriman Tanpa Rasa Takut)

  • BAB 3: KAPAN UMAT ISLAM BERHENTI BERFIKIR
       Mungkin Irshad Manji telah membuat geram tokoh-tokoh Islam atau orang-orang Islam pada umumnya yang membaca buku/ surat terbukanya ini. Karena di sana dia dengan blak-blakan mengungkapkan tentang beberapa pertanyaan atau ketidaksetujuan terhadap Al-Qur’an (tafsir Al-Qur’an mungkin lebih tepatnya), perilaku orang-orang Islam terdahulu maupun sekarang, tindakan-tindakan Muhammad SAW, dan kaum muslim lain yang menurutnya menyimpang/ tidak pantas namum didasarkan pada (dibenarkan) Islam. Dia membuka beberapa hal buruk tentang Islam yang masih belum bisa ditolerir (menurutnya). Namun selain itu dia juga telah membuka pikiran dan hati kita tentang kelebihan-kelebihan islam di masa lampau/ masa kejayaan Islam (di mana dia, saya, kita atau siapapun tentu berdecak kagum dan ingin Islam berjaya kembali namun tentu tidak dengan menindas agama, kaum atau golongan lain), memberikan beberapa pengetahuan yang mungkin belum kita ketahui, dan mengajak kita untuk melihat dunia Islam dari sudut pandang lain. Dia menantang kita untuk bisa melakukannya. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba melakukannya dan menghadapinya, bukan malah mencaci-maki atau mengusirnya bukan?

  • BAB 4: GERBANG DAN KORSET
  • Terkait Pakta Umar
      Apakah benar-benar ada diskriminasi tsb? Seperti Politik Apartheid di Afrika atau seperti aturan yang diterapkan Hitler (NAZI) untuk Yahudi di Jerman? Jika pun memang ada namun saya masih mempunyai keyakinan bahwa pakta tersebut dibuat semata-mata untuk kebaikan atau melindungi orang/ kelompok agar tidak terdzalimi.
Yang tahu dan mengerti soal ini mohon komentarnya.


----------to be continued---------

“‘Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah nasib mereka sendiri’
Peduli setan dengan para pencekik. Apa lagi yang belum kita ungkapkan kepada diri kita sendiri sehingga kita bisa hidup dengan penuh cinta kepada orang lain dan tak lagi tenggelam dalam mentalitas – korban yang terus menyalahkan pihak lain?”
(Irshad Manji)


  • BAB 5: SIAPA MENGKHIANATI SIAPA?
     Apakah benar bangsa/ negara-negara Arab tidak menerima pengungsi Palestina? Sebagaimana mereka juga tidak menerima Zionis Yahudi/ Israel? Namun mereka memberikan hadiah/ donasi untuk pelaku bom bunuh diri (Mujahidin)? Yordania-lah satu-satunya negara arab Islam yang memberikan kewarganegaraan kepada pengungsi Palestina?

  • Kristen Koptik di Mesir dan Syiah (penulis: Syiah Sesat, bukan Islam) di Arab Saudi Ditindas Secara Hukum
      Benarkah yang disebutkan itu fakta? Banyaknya nyawa yang melayang mungkin saja lebih namun tidak terpublish.
Assad bukankah Syiah? Rezimnya membunuh/ membantai orang-orang Sunni?
Amerika Serikat-lah yang membuat kita menderita kanker, menyebarkan, menciptakan, kemudian seakan-akan mengobatinya.

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujaraat: 6)
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Maidaah: 8)
Sesungguhnya ALLAAH menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya ALLAAH memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya ALLAAH adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. An-Nisaa’: 58)
  • Berkembangnya Pendidikan yang Mengarah kepada Terorisme yang Telah Banyak Dilakukan oleh Ribuan Madrasah?
     Benarkah? Saya tidak sependapat. Apakah benar madrasah mengajarkan dan mengembangkan terorisme? Mana contohnya? Apa buktinya? Inilah salah satu bentuk pernyataan serangan dari para Islamphobia dan yang mengherankn saya kenapa seorang Irshad Manji yang berfikiran modern, terbuka dan kritis justru mengamini/ menyetujuinya?

  • (Pakistan) Pada Tahun 1977 Kudeta Militer Didukung AS, Jenderal Ziaul Haq Menang. Untuk Mengikat para Kepala Desa, Zia Mencampurkan Pemahaman Islam yang Puritif (Bersifat Suka Menghukum) dengan Adat Kebiasaan Suku Setempat. Hukuman Rajam Muncul sebagai Hukuman Legal atas Perzinaan dan Dipersyaratkan bahwa Perkosaan harus Disaksikan oleh 4 Laki-Laki Sebelum Seorang Pelaku Bisa Dikenai Tuduhan, Hukumannya Rajam – sesuai dengan Al-Qur’an.
     Jujur sayapun bingung sampai sekarang. Lalu bagaimana jika perkosaan tidak ada saksi? Sangat tidak adil bagi korban!

  • Tahun 1979 Abdus Salam (Pakistan) Mendapatkan Hadiah Nobel Bidang Fisika (dengan 2 Orang USA). Namun Negaranya Tidak Berbangga Malah Kewarganegaraannya Dirampas Karena Dia Menganut Ahmadiyah.
      Terlepas dari hadiah nobel yang didapatkannya, kepercayaan yang dia anut (Ahmadiyah) bukanlah Islam dan sesat, jadi wajar jika dia diusir dari Pakistan karena Pakistan adalah negara Islam.

Kata-kata yang saya suka dari Irshad Manji adalah:
Wahai Amerika, itu bukanlah inti diplomasi publik. Usaha sungguh-sungguh untuk bertindak benar ketimbang hanya terlihat benar, haruslah menjadi tatanan dunia saat ini!”
Setuju sekali!

  • BAB 6: WILAYAH-WILAYAH RAWAN DALAM ISLAM
      “Pada bulan Maret 2002, sikap patuh terhadap hukum Islam di Arab Saudi sampai-sampai dimaknai: perempuan muda tidak boleh menyelamatkan diri dari kebakaran sekolah hingga mereka mengenakan abaya (pakaian yang membungkus seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan). Menurut laporan berita Arab Saudi sendiri, 15 murid perempuan tewas, lusinan luka-luka, ketika polisi agama memaksa mereka masuk ke dalam bangunan yang terbakar untuk mengambil dan memakai abaya mereka.” (Irshad Manji)
Bagaimanapun hidup, nyawa dan kehormatan adalah yang paling utama. Jadi seharusnya yang terpenting adalah penyelamatan, setelah itu baru dipikir pakaiannya. Berfikir secara simple saja, toh jika dia sakit harus diperiksa, dibuka juga pakaiannya (abaya) kan? Dan lagi jika kondisi gedung terbakar menurut saya akan semakin berbahaya jika memakai abaya. Jadi jika dalam keadaan darurat hal tsb harus dipikirkan, prioritaskan nyawa/ keselamatan.

  • Mengenai kiblat, itu sudah ditentukan.
      Hal tsb untuk persatuan, agar sama arahnya, bayangkan jika berbeda lalu bagaimana bentuk/ posisi sembahyang shalat umat Islam? Kecuali jika dalam keadaan darurat, tidak memungkinkan, tidak diketahui arah kiblatnya maka ditolerir, shalatnya tetap sah meskipun tidak menghadap kiblat. Misal shalat di dalam kendaraan dan kehilangan arah.


----------to be continued---------


      Maaf saya belum menjawab semuanya. Ada beberapa yang mungkin kurang, berlebihan ataupun salah. Salah satu tujuan saya memposting tentu agar mendapat feedback dari teman-teman pembaca. Silahkan bagi yang ingin menambahkan atau menyampaikan pendapatnya, baik setuju ataupun tidak, akan sangat saya hargai, sebagai wujud dan bukti kita memanfaakan otak kita untuk berfikir dan berdiskusi, berdialog bukan untuk mencari-cari keburukan orang lain, apalagi saudara kita, bukan juga untuk mencela dan menjatuhkan.
Kritik dan saran sangat saya nantikan untuk perbaikan ke depannya. Terima kasih sudah bersedia mampir, membaca dan mengomentari postingan saya.
     Terakhir, pesan saya, “Mari budayakan berfikir!”



  • Opini di postingan ini adalah semata tanggapan saya pribadi terkait isi Surat Terbuka/ E-Book Irshad Manji berjudul Beriman Tanpa Rasa Takut (Versi Indonesia .) Dengan begitu komentar berupa jawaban ataupun pertanyaan belum bisa dikatakan semuanya menunjukkan pandangan saya. Mohon pembaca tidak rancu dengan kenyataan di lapangan, pernyataan, atau pertanyaan yang muncul. Tambahan berupa ayat-ayat Al-Qur’an semata-mata untuk mengingatkan dan membantu kita bersama. Semoga tulisan saya ini bermanfaat.

[NB: Jika anda ingin mengetahui isi surat terbuka/ buku Irshad Manji selengkapnya silahkan beli bukunya dan baca seluruh isinya atau bisa juga download e-booknya]

No comments:

Post a Comment