“BERIMAN
NAMUN JUGA BERFIKIR” [4]
Beberapa
Jawaban dari Pertanyaan dan Pernyataan Irshad Manji
dalam
Surat Terbukanya
(Beriman
Tanpa Rasa Takut)
- BAB 3: KAPAN UMAT ISLAM BERHENTI BERFIKIR
Mungkin
Irshad Manji telah membuat geram tokoh-tokoh Islam atau orang-orang
Islam pada umumnya yang membaca buku/ surat terbukanya ini. Karena di
sana dia dengan blak-blakan mengungkapkan tentang beberapa pertanyaan
atau ketidaksetujuan terhadap Al-Qur’an (tafsir Al-Qur’an mungkin
lebih tepatnya), perilaku orang-orang Islam terdahulu maupun
sekarang, tindakan-tindakan Muhammad SAW, dan kaum muslim lain yang
menurutnya menyimpang/ tidak pantas namum didasarkan pada
(dibenarkan) Islam. Dia membuka beberapa hal buruk tentang Islam yang
masih belum bisa ditolerir (menurutnya). Namun selain itu dia juga
telah membuka pikiran dan hati kita tentang kelebihan-kelebihan islam
di masa lampau/ masa kejayaan Islam (di mana dia, saya, kita atau
siapapun tentu berdecak kagum dan ingin Islam berjaya kembali namun
tentu tidak dengan menindas agama, kaum atau golongan lain),
memberikan beberapa pengetahuan yang mungkin belum kita ketahui, dan
mengajak kita untuk melihat dunia Islam dari sudut pandang lain. Dia
menantang kita untuk bisa melakukannya. Yang bisa kita lakukan adalah
mencoba melakukannya dan menghadapinya, bukan malah mencaci-maki atau
mengusirnya bukan?
- BAB 4: GERBANG DAN KORSET
- Terkait Pakta Umar
Apakah
benar-benar ada diskriminasi tsb? Seperti Politik Apartheid di Afrika
atau seperti aturan yang diterapkan Hitler (NAZI) untuk Yahudi di
Jerman? Jika pun memang ada namun saya masih mempunyai keyakinan
bahwa pakta tersebut dibuat semata-mata untuk kebaikan atau
melindungi orang/ kelompok agar tidak terdzalimi.
Yang
tahu dan mengerti soal ini mohon komentarnya.
----------to
be continued---------
“‘Tuhan
tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah nasib
mereka sendiri’
Peduli
setan dengan para pencekik. Apa lagi yang belum kita ungkapkan kepada
diri kita sendiri sehingga kita bisa hidup dengan penuh cinta kepada
orang lain dan tak lagi tenggelam dalam mentalitas – korban yang
terus menyalahkan pihak lain?”
(Irshad
Manji)
- BAB 5: SIAPA MENGKHIANATI SIAPA?
- Kristen Koptik di Mesir dan Syiah (penulis: Syiah Sesat, bukan Islam) di Arab Saudi Ditindas Secara Hukum
Benarkah
yang disebutkan itu fakta? Banyaknya nyawa yang melayang mungkin saja
lebih namun tidak terpublish.
Assad
bukankah Syiah? Rezimnya membunuh/ membantai orang-orang Sunni?
Amerika
Serikat-lah yang membuat kita menderita kanker, menyebarkan,
menciptakan, kemudian seakan-akan mengobatinya.
“Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS.
Al-Hujaraat: 6)
“Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya
ALLAAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS.
Al-Maidaah: 8)
“Sesungguhnya ALLAAH menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
ALLAAH memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
ALLAAH adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS.
An-Nisaa’: 58)
- Berkembangnya Pendidikan yang Mengarah kepada Terorisme yang Telah Banyak Dilakukan oleh Ribuan Madrasah?
Benarkah? Saya tidak sependapat. Apakah benar madrasah
mengajarkan dan mengembangkan terorisme? Mana contohnya? Apa
buktinya? Inilah salah satu bentuk pernyataan serangan dari para
Islamphobia dan yang mengherankn saya kenapa seorang Irshad Manji
yang berfikiran modern, terbuka dan kritis justru mengamini/
menyetujuinya?
- (Pakistan) Pada Tahun 1977 Kudeta Militer Didukung AS, Jenderal Ziaul Haq Menang. Untuk Mengikat para Kepala Desa, Zia Mencampurkan Pemahaman Islam yang Puritif (Bersifat Suka Menghukum) dengan Adat Kebiasaan Suku Setempat. Hukuman Rajam Muncul sebagai Hukuman Legal atas Perzinaan dan Dipersyaratkan bahwa Perkosaan harus Disaksikan oleh 4 Laki-Laki Sebelum Seorang Pelaku Bisa Dikenai Tuduhan, Hukumannya Rajam – sesuai dengan Al-Qur’an.
Jujur
sayapun bingung sampai sekarang. Lalu bagaimana jika perkosaan tidak
ada saksi? Sangat tidak adil bagi korban!
- Tahun 1979 Abdus Salam (Pakistan) Mendapatkan Hadiah Nobel Bidang Fisika (dengan 2 Orang USA). Namun Negaranya Tidak Berbangga Malah Kewarganegaraannya Dirampas Karena Dia Menganut Ahmadiyah.
Terlepas dari hadiah nobel yang didapatkannya,
kepercayaan yang dia anut (Ahmadiyah) bukanlah Islam dan sesat, jadi
wajar jika dia diusir dari Pakistan karena Pakistan adalah negara
Islam.
Kata-kata yang saya
suka dari Irshad Manji adalah:
“Wahai Amerika,
itu bukanlah inti diplomasi publik. Usaha sungguh-sungguh untuk
bertindak benar ketimbang hanya terlihat benar, haruslah menjadi
tatanan dunia saat ini!”
Setuju sekali!
- BAB 6: WILAYAH-WILAYAH RAWAN DALAM ISLAM
“Pada
bulan Maret 2002, sikap patuh terhadap hukum Islam di Arab Saudi
sampai-sampai dimaknai: perempuan muda tidak boleh menyelamatkan diri
dari kebakaran sekolah hingga mereka mengenakan abaya (pakaian yang
membungkus seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan). Menurut
laporan berita Arab Saudi sendiri, 15 murid perempuan tewas, lusinan
luka-luka, ketika polisi agama memaksa mereka masuk ke dalam bangunan
yang terbakar untuk mengambil dan memakai abaya mereka.”
(Irshad Manji)
Bagaimanapun
hidup, nyawa dan kehormatan adalah yang paling utama. Jadi seharusnya
yang terpenting adalah penyelamatan, setelah itu baru dipikir
pakaiannya. Berfikir secara simple saja,
toh jika dia sakit harus diperiksa, dibuka juga pakaiannya (abaya)
kan? Dan lagi jika kondisi gedung terbakar menurut saya akan semakin
berbahaya jika memakai abaya. Jadi jika dalam keadaan darurat hal tsb
harus dipikirkan, prioritaskan nyawa/ keselamatan.
- Mengenai kiblat, itu sudah ditentukan.
Hal tsb untuk persatuan, agar sama arahnya, bayangkan
jika berbeda lalu bagaimana bentuk/ posisi sembahyang shalat umat
Islam? Kecuali jika dalam keadaan darurat, tidak memungkinkan, tidak
diketahui arah kiblatnya maka ditolerir, shalatnya tetap sah meskipun
tidak menghadap kiblat. Misal shalat di dalam kendaraan dan
kehilangan arah.
----------to
be continued---------
Maaf
saya belum menjawab semuanya. Ada beberapa yang mungkin kurang,
berlebihan ataupun salah. Salah satu tujuan saya memposting
tentu agar mendapat feedback
dari teman-teman pembaca. Silahkan bagi yang ingin menambahkan atau
menyampaikan pendapatnya, baik setuju ataupun tidak, akan sangat saya
hargai, sebagai wujud dan bukti kita memanfaakan otak kita untuk
berfikir dan berdiskusi, berdialog bukan untuk mencari-cari keburukan
orang lain, apalagi saudara kita, bukan juga untuk mencela dan
menjatuhkan.
Kritik
dan saran sangat saya nantikan untuk perbaikan ke depannya. Terima
kasih sudah bersedia mampir, membaca dan mengomentari postingan saya.
Terakhir,
pesan saya, “Mari
budayakan berfikir!”
- Opini di postingan ini adalah semata tanggapan saya pribadi terkait isi Surat Terbuka/ E-Book Irshad Manji berjudul Beriman Tanpa Rasa Takut (Versi Indonesia .) Dengan begitu komentar berupa jawaban ataupun pertanyaan belum bisa dikatakan semuanya menunjukkan pandangan saya. Mohon pembaca tidak rancu dengan kenyataan di lapangan, pernyataan, atau pertanyaan yang muncul. Tambahan berupa ayat-ayat Al-Qur’an semata-mata untuk mengingatkan dan membantu kita bersama. Semoga tulisan saya ini bermanfaat.
[NB:
Jika anda ingin mengetahui isi surat terbuka/ buku Irshad Manji
selengkapnya silahkan beli bukunya dan baca seluruh isinya atau bisa
juga download e-booknya]
No comments:
Post a Comment